Kamis, 05 Februari 2009

Dari lokasi bencana tanah longsor di Bantarkawung, Brebes (3-Habis)

Dari lokasi bencana tanah longsor di Bantarkawung, Brebes (3-Habis)

Cigunung, Sepi Desanya, Sepi Berita, Sepi Bantuan

Didampingi kakaknya yang tertelanjang dada, Usman, pemuda desa yang berparas sepertu Ustadz itu menemui Jumadi dan Artha, tim Indosat yang mencapai lokasi bencana sore itu. Di atas tanah bekas bangunan yang sudah rata dengan tanah karena tertimpa longsor pada bencana yang menimpa dusun mereka Selasa lalu, Usman bercerita tentang dusun tempat tinggalnya itu.

Berada di puncak bukit di salah satu Gunung Gajah, Brebes bagian selatan, desa tempat tinggalnya memang termasuk sepi. Dari kurang lebih 110 kepala keluarga, sebagian besar pemuda-pemudinya telah merantau ke kota Jakarta, Bandung dan kota besar lainnya untuk mencari kerja.

Untuk mencapai kantor lurah saja, warga dusun ini harus menuruni bukit melewati jalann kecil yang berada di pinggir sungai yang namanya sama dengan nama desanya itu. Jika malam tiba dipastikan hanya cahaya bulan yang menjadi penerangannya.

Anak-anak dusun ini juga menempuh jalan yang sama untuk mencapai sekolah dasar yang terletak di pusat desa. Sebuah gambaran kesunyian yang terasa sampai relung hati.. Lukisan perjuangan yang menggugah jiwa.

Dan kesunyian semakin terasa ketika desa ini tertimpa bencana, sampai hari ketiga setelah kejadian, desa ini sepi dari pemberitaan. Memang banyak berita yang mengisi media lokal tentang terjadinya bencana di salah pinggiran wilayah Kabupaten Brebes yang terkenal dengan hasil bumi dan telur asin ini, namun hampir tidak ada yang mengulas kondisi desa ini. Dan sepinya berita menjadikan warga desa ini harus bersabar karena sepinya bantuan yang datang.

Hingga datang bantuan dari 2 buah parpol yang datang, bahkan salah satunya mengerahkan puluhan anggotanya untuk membantu mengangkat puing-puing rumah yang hancur dan membawa bantuan logistik. Disusul kemudian Indosat dan PKPU yang langsung menuju ke lokasi bencana meskipun harus menempuh jalan panjang yang berliku.

Kita berharap setelah ini pemerintah daerah setempat, para dermawan dan kita semua memberikan perhatian yang lebih kepada warga yang tertimpa bencana.

Selain Cigunung, masih ada desa Telaga yang bahkan sebagian besar warganya mengungsi dan kehilangan rumah, masih ada desa Pawenangan dan desa-desa lain yang membutuhkan uluran tangan kita semua. (js)

1 komentar:

Dhy mengatakan...

Tolong donk update terus kabar dari desa Bantarkawung, masalahnya sy semenjak merantau ke Jakarta sangat miskin sekali infonya.