Kamis, 23 Juli 2009

INDOSAT BANTU PERANGKAT PENGOLAH BIJI JARAK

Untuk Biodiesel bagi Petani Sumbawa - NTB

Jakarta, 23 Juni 2009 – Dalam upaya membantu meningkatkan kualitas taraf hidup para petani jarak di wilayah Sumbawa, PT Indosat Tbk (Indosat) hari ini memberikan bantuan 25 alat pengepres biji jarak. Bantuan diserahkan oleh Direktur Utama Indosat Johnny Swandi Sjam kepada kelompok tani yang tergabung dalam Koperasi Serba Usaha SETIA sebagai tanda dimulainya penggunaan perangkat pengolahan biodiesel tersebut di kecamatan Alas – Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Alat pengepres biji jarak ini nantinya akan membantu dan mempermudah para petani mengolah biji jarak menjadi minyak jarak atau jathropa sehingga diharapkan terjadi peningkatan pendapatan petani sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik bagi penduduk setempat, khususnya petani jarak wilayah Sumbawa tersebut.

“Program ini adalah salah satu wujud komitmen tanggung sosial kami dimana salah satunya bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya petani jarak, melalui program bantuan perangkat pengolahan biji jarak untuk biodiesel”, demikian disampaikan oleh Johnny Swandi Sjam.

Pada tahap awal hasil dari biodisel ini akan digunakan sebagai sumber energi alternatif bagi 6 BTS Indosat yang berada dekat dengan lokasi ini. Penggunaan biodiesel ini merupakan salah satu bagian dari aksi CSR (corporate sosial responsibility) Indosat pada kelestarian lingkungan hidup yang sudah dicanangkan pada November tahun lalu bertepatan dengan HUT Indosat ke-41 melalui program INDONESIA HIJAU. Perangkat pengolahan biodiesel ini di produksi melalui program kemitraan antara PT Indosat dengan PT Industri Tanaman Energi.

Jumlah petani jarak sendiri di kecamatan Alas – Sumbawa Nusatenggara Barat yang tergabung dalam Koperasi Serba Usaha SETIA ini sekitar 250 petani dengan luas kebun jarak sekitar 500 ha. Biji jarak yang dihasilkan petani akan diperas dengan peralatan pengepres biji jarak bantuan Indosat untuk menjadi minyak mentah dan koperasi sebagai wadah kelompok tani mengumpulkan minyak mentah tersebut. Minyak mentah yang dibeli petani tersebut di jual oleh koperasi ke pabrik pengolahan biodiesel, yang selanjutnya minyak mentah tersebut diolah menjadi biodiesel yang siap pakai sesuai dengan standard SNI. Beberapa BTS tenaga alternatif Indosat yang berada di sekitar wilayah tersebut akan menjadi pengguna pertama dari biodiesel hasil kelompok tani ini.

Penggunaan energi alternatif untuk infrastruktur Indosat, dalam hal ini BTS di beberapa lokasi seperti di Labuhan, Lombok dan Girisari, Uluwatu Bali, merupakan inisiatif Indosat untuk menggunakan alternatif energi yang ramah lingkungan, dan telah melalui kajian yang telah dilakukan dengan pihak Institut Teknologi Bandung (ITB). Penggunaan energi alternatif dalam pengoperasian BTS yang mengkombinasikan tenaga surya, tenaga angin, dan biofuel terbukti berhasil mengurangi emisi CO2 sebesar 2,4 ton. Untuk menggunakan sistem ini perusahaan menginvestasikan pengadaan modul surya dan turbin angin (dari LEN Industri) serta penggunaan biofuel.

Selain program BTS Energi Alternatif, program INDONESIA HIJAU juga diwujudkan dalam Program Sejuta Pohon untuk Indonesia dengan melibatkan seluruh karyawan Indosat, bekerja sama dengan pemda, perguruan tinggi dan WWF Indonesia. Hingga hari ini tak kurang dari 159.531 pohon telah berhasil ditanam Indosat dan hampir seluruhnya merupakan program berkelanjutan dengan pemeliharaan berkala. Jumlah tersebut, termasuk penanaman dan pemeliharaan yang kami lakukan beberapa waktu yang lalu di kaki Gunung Rinjani bekerjasama dengan WWF Indonesia.

Gerakan kepedulian lingkungan dalam program INDONESIA HIJAU ini juga dilakukan secara internal perusahan melalui Program 8 Inisiatif Internal Hemat Energi dan Ramah Lingkungan yang meliputi hemat kertas, hemat listrik, hemat air, pemilahan sampah organic dan non-organic, tidak merokok di ruang kerja, tanam dan pelihara pohon termasuk pembuatan biopori, green building, penggunaan energi alternatif (jowL)

Tidak ada komentar: